Selasa, 16 Agustus 2016

INTERTEMPORAL SENTIMENT ANALYSIS ON INDONESIA ISLAMIC BANK


Konsep tentang perasaan konsumen merujuk pada perkiraan umum konsumen terhadap pemasaran dan pasar. Bagi para pembuat keputusan yang berkaitan dengan pemasaran, mengikuti sentimen konsumen dapat memberikan indikasi awal tentang perilaku dan kekuatan pasar. Sentimen konsumen akan sangat berguna untuk mengukur keadaan pasar secara umum dan juga sebagai latar belakang untuk mengetahui secara lebih mendalam dan terperinci mengenai kebutuhan, keinginan, dan kepuasan konsumen.
Produsen harus memahami sisi psikografik konsumennya. Psikografis (psychographyc) merupakan konsep menyangkut kepuasan konsumen terkait dengan gaya hidup. Psikografis merupakan instrumen untuk mengukur gaya hidup yang memberikan pengukuran kuantitatif. Konsumen membeli barang dan jasa dapat dilandasi karena tiga hal yaitu kegiatan (activities), minat (interest), dan opini (opinion) disingkat dengan AIO. AIO akan mengarahkan konsumen untuk memilih dan membeli produk mana yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya sehingga kebutuhan dan keinginannya terpuaskan.
Salah satu analisis dalam konsep psikografis adalah analisis sentimen. Analisis sentimen adalah proses mengidentifikasi dan mengkategori opini/pendapat yang diungkapkan berupa teks. Analisis ini terutama untuk menentukan bagaimana sikap atas topik maupun produk tertentu, apakah positif, negatif ataupun netral. 
Bank syariah, dalam beberapa tahun terakhir menghadapi tantangan yang cukup banyak. Baik yang bersifat mikro maupun makro. Selain karena usia yang ‘baru’ 25 tahun dari masa kelahirannya, bank syariah di Indonesia juga relatif berbeda dengan negara jiran, Malaysia. Salah satu perbedaan misalnya, perspektif pengembangan bank syariah di Indonesia lebih bersifat ‘bottom up’ dibanding Malaysia yang ‘top down’.

Kali ini SMART mencoba melakukan analisis sentimen atas bank syariah dari waktu ke waktu. Sumber data teks adalah pemberitaan media terkait perkembangan bank syariah di Indonesia sejak 2012 hingga 2016. Setiap tahun diambil 35 dokumen pemberitaan sehingga total ada 175 dokumen.
Hasilnya terlihat seperti dalam gambar. Ada beberapa temuan menarik. Pertama, mulai 2012 hingga 2014, sentimen positif atas bank syariah mengalami kenaikan. Sebaliknya, sentimen negatif berangsur menurun. Demikian pula kategori sentimen yang netral. Periode ini menjadi masa yang baik dalam konteks peningkatan persepsi dan sentimen publik atas bank syariah.
Kedua, mulai tahun 2014 hingga 2016 ini, kondisi sentimen atas perbankan syariah justru mengalami penurunan. Jika pada tahun 2014 nilai sentimen positif adalah 83%, pada 2015 nilainya menjadi 54% dan 2016 menjadi hanya 49%. Berkebalikan dengan itu, sentimen negatif atas bank syariah malah meningkat. Jika pada 2014 nilainya hanya 3%, pada tahun selanjutnya meningkat menjadi 9% (2015) dan 26% (2016).
Saat ini, bank syariah menghadapi tantangan cukup berat. Bukan hanya dari eksternal, tapi juga kalangan ‘internal’. Imbas kelesuan kondisi bisnis-ekonomi tahun 2014-2015 direspon lebih lambat dan baru terasa saat ini oleh industri perbankan. Ada time lag. Selain itu, persepsi bahwa ‘bank syariah sama saja dengan bank konvensional’ menjadi alasan krusial lain. Edukasi terhadap publik memang belum sepenuhnya berhasil. Para stakeholder perbankan syariah perlu berpikir keras untuk menyusun strategi marketing dan sosialisasi agar lebih mampu direspon positif oleh pasar.

Kamis, 11 Agustus 2016

ANALISIS SENTIMEN ATAS LKMS DI INDONESIA



Setelah mengukur sentimen atas beberapa tema seperti perbankan syariah di Indonesia, zakat, hingga wakaf, kali ini SMART mencoba menghitung sentimen atas lembaga keuangan mikro syariah di Indonesia. Seperti yang telah diketahui, Sentiment Analysis adalah penelitian yang biasa digunakan untuk mengukur sentimen publik atas suatu tema permasalahan. 

Sebagai sumber data, dipilih 60 dokumen spesifik, baik berupa artikel maupun jurnal terkait keuangan mikro syariah di Indonesia. Termasuk di dalamnya adalah tulisan menarik dari Hans Dieter Seibel, seorang pakar keuangan mikro kenamaan dunia. HD Seibel adalah profesor dari University of Cologne Jerman yang banyak menulis dan meneliti tentang tema microfinance. Tools Semantria dipakai sebagai alat bantu pengolahan.

Hasil analisis sentimen terhadap kondisi keuangan mikro syariah di Indonesia memperlihatkan kondisi berikut. Sebanyak 60% menunjukkan sentimen positif. Artinya mayoritas literatur menunjukkan sentimen positif. Sementara itu hanya sebanyak 7% menunjukkan sentimen negatif. Sisanya sebesar 33% menunjukkan sentimen yang netral.

Di Indonesia, potensi keuangan mikro secara umum memang sangat prospektif. Dr. Mohammad Obaidullah, peneliti IRTI IDB bahkan telah berkali-kali datang ke Indonesia untuk meneliti konsep keuangan mikro, termasuk keuangan mikro syariah. Keuangan mikro Indonesia menurutnya menjadi industri bahkan sistem yang mapan dibandingkan negara-negara lain di dunia. Oleh sebab itu, sangat dimungkinkan pada masa mendatang untuk dibangun model keuangan mikro Indonesia agar dapat direplikasi di dunia Internasional.

Selasa, 09 Agustus 2016

SENTIMENT ANALYSIS ON INDONESIA WAQF



Sentiment Analysis adalah penelitian yang biasa digunakan untuk mengukur sentimen publik atas suatu tema permasalahan. Sentiment Analysis adalah sebuah cabang penelitian pada domain Text Mining yang mulai booming pada awal tahun 2002-an. Risetnya mulai marak semenjak paper dari B.Pang dan L.Lee muncul. Sederhananya, text mining lebih bertujuan untuk mengolah kata, bukan mengolah angka.

Sentiment analysis terdiri dari 3 subproses besar yakni: Subjectivity Classification, Orientation Detection dan Opinion Holder & Target Detection. Hingga saat ini, hampir sebagian besar penelitian di bidang sentiment analysis ditujukan untuk Bahasa Inggris karena memang Tools/Resources untuk bahasa inggris sangat banyak. Beberapa resources yang sering digunakan untuk sentiment analysis adalah SentiWordNet dan WordNet.

SMART Consulting sebagai sebuah lembaga yang fokus dalam riset ekonomi keuangan syariah mencoba mengukur tingkat sentimen publik terhadap kondisi wakaf di Indonesia. Desk khusus yang membidangi riset terkait wakaf adalah WAQFI atau Waqf Research Institute. Sebagai sumber data, dipilihlah 80 dokumen spesifik yang digunakan, baik berupa artikel maupun jurnal terkait wakaf di Indonesia. Tools Semantria dipakai sebagai alat bantu pengolahan.

Hasil analisis sentimen terhadap kondisi perwakafan di Indonesia memperlihatkan kondisi berikut. Sebanyak 2% menunjukkan sentimen sangat positif (high positif). Demikian pula 64% mengarah kepada sentimen positif. Sementara itu sebanyak 11% menunjukkan sentimen negatif. Sisanya sebesar 23% menunjukkan sentimen yang netral.

Fakta yang ada adalah, jumlah luas tanah wakaf di Indonesia merupakan harta wakaf terbesar di dunia. Kesadaran umat Islam di Indonesia terhadap wakaf juga sudah cukup tinggi. Sementara itu, kondisi geografis Indonesia yang sangat luas, memungkinkan berkembangnya wakaf jika dikelola secara produktif. Seperti halnya zakat, wakaf juga merupakan instrumen sosial Islam yang akan berperan signifikan di masa mendatang.

Jumat, 05 Agustus 2016

MAQASID SHARIAH: MANAKAH YANG DOMINAN?



Maqasid Syariah secara istilah adalah tujuan-tujuan syariat Islam yang terkandung dalam setiap aturannya. Imam Asy-Syathibi adalah yang pertama kali mengungkapkan tentang syari’ah dan fungsinya bagi manusia seperti ungkapannya dalam kitab al-Muwaafaqaat.

Al-Syatibi menjelaskan secara detil mengapa hukum itu diturunkan. Lewat konsepnya trilogi kebutuhan yaitu kebutuhan primer (dharuriyat), sekunder (hajiyat) dan komplementer (tahsiniyat), al-Syatibi menampakkan bahwa hukum Islam selalu kontekstual, sesuai dengan konteks tempat dan waktu. 

Tujuan syari’at berujung pada kemashlahatan sebagai substansinya. Ia dapat terealisasikan apabila lima unsur pokok dapat diwujudkan dan dipelihara. Kelima unsur pokok itu adalah: (a) agama, (b) jiwa, (c) keturunan, (d) akal, dan (e) harta. Pertanyaannya adalah, dari kelima unsur pokok di atas, manakah yang dominan dibanding dengan yang lainnya? Melalui pendekatan text analytic, pertanyaan ini coba dijawab. 

Sebagai objek, dipilih 30 dokumen yang terkait dengan pembahasan maqashid syariah. Hasilnya terlihat pada gambar. Dari kelima unsur pokok di atas, agama (DIIN) menjadi unsur paling dominan dengan nilai 54,7%. Selanjutnya adalah akal (AQL) sebesar 20,8% dan jiwa (NAFS) sebesar 11,3%. Unsur pokok yang lain adalah harta (MAAL) dan keturunan (NASB) sebesar 9,4% dan 3,8%.

Term yang berkaitan dengan unsur pokok Diin adalah 'Law' dan 'Philosophy'. Sementara Aql sangat berkaitan dengan 'Logic', 'Mind' dan 'Education'. Unsur pokok Nafs berkaitan dengan term 'Health' dan Maal berkaitan erat dengan 'Business'. Unsur terakhir yakni Nasb berkaitan dengan 'Physic'.

Tema maqashid syariah dalam konteks ekonomi dan keuangan Islam, krusial untuk dibahas. Maqashid syariah adalah jantung dalam ilmu ushul fiqh, karena itu maqashid syariah menduduki posisi yang sangat penting dalam merumuskan konsepsi akad dalam ekonomi syariah, menciptakan produk-produk perbankan dan keuangan syariah.

Senin, 01 Agustus 2016

ANALISIS SENTIMEN ZAKAT DI INDONESIA


Sentiment Analysis adalah sebuah cabang penelitian pada domain Text Mining yang mulai booming pada awal tahun 2002-an. Risetnya mulai marak semenjak paper dari B.Pang dan L.Lee muncul. Sederhananya, text mining lebih bertujuan untuk mengolah kata, bukan mengolah angka.
Sentiment analysis terdiri dari 3 subproses besar yakni: Subjectivity Classification, Orientation Detection dan Opinion Holder & Target Detection. Hingga saat ini, hampir sebagian besar penelitian di bidang sentiment analysis ditujukan untuk Bahasa Inggris karena memang Tools/Resources untuk bahasa inggris sangat banyak. Beberapa resources yang sering digunakan untuk sentiment analysis adalah SentiWordNet dan WordNet.
SMART Consulting sebagai sebuah lembaga yang fokus dalam riset ekonomi syariah mencoba mengukur tingkat sentimen publik terhadap kondisi zakat di Indonesia. Dipilih 30 dokumen spesifik yang digunakan sebagai sumber data. Tools Semantria digunakan sebagai alat bantu pengolahan.
Hasil analisis sentimen terhadap kondisi zakat di Indonesia memperlihatkan kondisi berikut. Sebanyak 27% menunjukkan sentimen positif. Demikian pula 27% mengarah kepada sentimen negatif. Sisanya sebesar 46% menunjukkan sentimen yang netral.
Rasionalisasi yang memungkinkan adalah, meskipun realisasi himpunan dana zakat baru sekitar 1,3 persen dari potensinya, namun trendnya menunjukkan hal positif. Inovasi yang dilakukan OPZ maupun awareness masyarakat muslim yang kian hari kian paham akan pentingnya zakat jika diberdayakan secara optimal, menjadi berita menggembirakan. Seperti halnya wakaf, zakat juga merupakan instrumen sosial Islam yang akan berperan signifakan di masa mendatang. Insya Allah.